Definisi Manajemen
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara
universal manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran
dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut:
“Management is the attainment of organizational goals in an effective and
efficient manner through planning organizing leading and controlling
organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa
manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan
efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya
organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One
or more managers individually and collectively setting and achieving goals by
exercising related functions (planning organizing staffing leading and
controlling) and coordinating various resources (information materials money
and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen
merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun
dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan
pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi
berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan
people who are allocate and oversee the use of resources jadi merupakan orang
yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the
process of administering and coordinating resources effectively and efficiently
in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut
kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan
mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha
utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8)
manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas
yg mungkin diperlukan.
Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen itu perpaduan antara ilmu dan seni
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat
diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen
dipandang dari berbagai perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang
tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di
dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada
hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk
mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu membentuk
manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa
anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning,
organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah
melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan
telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih
dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi
sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena
tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard
dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen
yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril
O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti
bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus melalui kerjasama
orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen
memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih
dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan
secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manajemen
sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat
interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat
dan matematika.
2. Manajemen
sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri
dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan
diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen
sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan
yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya
kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk
mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen
sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap
kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan
semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
5. Manajemen
sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan
atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang
teknik dan bidang hukum.
6. Manajemen
sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu
istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan
di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan
tengah dan kelompok pimpinan bawah.
Tingkatan Manajemen
1. Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi ,
seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat
perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara
keseluruhan. Menetaplan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka
panjang, merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional organisasi secara
umum, serta menetapkan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. Jadi,
manajer tingkat atas memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh
transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Informasi dapat disajikan
dalam bentuk tabel atau grafik, yang penting berupa informasi global dari
seluruh transaksi yang terjadi.
2. Manajer
tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi,
berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan
organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi.
Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan
strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian dan membuat keputusan
operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya. Jadi, manajer tingkat
menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk departemen
persedian barang, majer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang laris,
sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin persedian produk
tersebut.
3. Manajer tingkat bawah, mencakup kepala
departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada manajen tingkat
pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana dan
sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan,
prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan transaksi
harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari pergerakan
setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap proses tersebut.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik
yang harus dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan,
atau dapat dikatakan pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan
dalam bidang manajemen.
Ada beberapa macam pencapat dari pada ahli manajemen tentang
fungsi manajemen atara lain sebagai berikut :
Menurut Henry Puyol (1997: 9) fungsi manajemen yaitu
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian
perintah), Coordinating (Pengkoodinasian), Controlling (pengawasan).
Sedangkan menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel (1997:
99) fungsi manajemen yaitu a. Planning (perencanaan), b. Organizing
(Pengorganisasian), c. Staffing (Pengisian jabatan), d. Directing (pengarahan),
e. Controlling (pengawasan).
Adapun menurut G.R Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu :
a. Planning (perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating
(penggerakan), d. Coordinating (pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan para ahli
manajemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada lima fungsi manajemen sebagai
berikut :
Perencanaan
Perencanaan
merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar
mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan
dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar
personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
Pengisian Jabatan
Pengisian jabatan
(staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan,
pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan
kerja yang menguntungkan dan produktif.
Pengarahan
Pengarahan
merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan,
bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan
seperti yang dikehendaki.
Pengawasan
Pengawasan adalah
kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa
rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer
pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat
atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka
akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan,
baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini
pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi
dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat
umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami
dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam
berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama
belum tentu dapat diterapkan.
Teori Manajeman Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen,
yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik
Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan
perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga
kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin
diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan
kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya
bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan
produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan
dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer
bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian
kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang
diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya
waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan
spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan
keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam
tugasnya.
4. Adanya
perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan
kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik
perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori
Manajemen Perilaku
Pencitraan Pribadi
Berbicara pencitraan tak lepas dari preposisi seseorang atau
organisasi terhadap citranya dimata public sehingga melahirkan sebuah respon
positif. Begitu juga akselerasi public terhadap pribadi selalu dapat dilihat
dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang bisa membangun tingkat
kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image sebuah organisasi.
Masalahnya sering kali terjadi kalau citra membangkitkan
kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah anda melakukan sesuatu
bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita lakukan hampir sama dengan
apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri ketika anda berpikir
bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga ketika anda masuk kesebuah
butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis pelayanan yang anda terima,
cara orang lain menatap anda dengan respect dan segalanya Nampak tepat pada
tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda terlihat akan kuat tapi tidak
mencerminkan kearoganan dan kemunafikan didalamnya tapi didalam ada ketulusan
hati untuk berprilaku sehingga semua orang akan menangkap citra anda secara
positif karena memang anda pantas mendapatkan repect tersebut.
Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan
Ilmu Manajemen)
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang
memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan hubungan-hubungan
fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk keperluan pengambilan
keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk analisis
kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya merupakan pengambilan keputusan
model untuk memecahkan masalah, tetapi juga memberikan sumbangan untuk
pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat bawah, menengah, dan atas.
Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi dapat dimanfaatkan untuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen untuk masa dating adalah :
a. Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang
paling berguna
b. Divergence
Setiap aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan
diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
Aliran teori manajemen dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi
manajerial
b. Aliran thesis
organisasi
c. Aliran hubungan
manusiawi dan prilaku manusia
d. Aliran
kuantitatif (Matematik dan statistic)
e. Aliran teknis
industri
Pemikiran aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a. aliran
operasional dan proses manajemen
b. aliran empiric
atau kasus
c. aliran prilaku
manusia
d. aliran system social
e. aliran teori
keputusan
f. aliran
matematik
DEFINISI LINGKUNGAN
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup dapat
didefinisikan sebagai: Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada .
Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup . Keseluruhan keadaan yang
meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama: Kombinasi
dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup . Gabungan dari kondisi
sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup
atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup . Istilah lingkungan dan
lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia seringkali digunakan silih
berganti dalam pengertian yang sama . Definisi Lingkungan Hidup Indonesia .
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997[1], lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup
Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya . Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Mikro dan Makro
• Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar
organisasi, yang sebagian
besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan
keputusan oleh
manajer
1. LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO
Lingkungan eksternal mikro terdiri dari:
• para pesaing (competitors)
organisasi mengetahui posisi persaingannya, sehingga mampu
mengoptimalkan
operasi-operasinya
• Langganan (customer)
Untuk mengantisipasi
perubahan perilaku pasar atau langganan dan
mengarahkan pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan
dan keinginan
langganan
• Pasar tenaga kerja (labor supply)
Faktor yang paling berpengaruh adalah:reputasi perusahaan di
mata angkatan
kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya
tenaga kerja susuai
persyaratan yang dibutuhkan
• Lembaga-lembaga keuangan
Jangka pendek untuk biaya operasi, sedangkan jangka panjang
untuk fasilitas dan
peralatan baru
• Para penyelia (suppliers)
Harus selalu dinilai kualitas dan kuantitas dari penyedia,
sehingga dapat
disesuaikan dengan karakteristik yang diinginkan perusahaan
• Perwakilan pemerintah
Peraturannya harus dipatuhi organisasi dalam operasinya,
prosedur perijinan dan
pembatasan lain untuk melindungi masyarakat
2. LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO
Lingkungan eksternal makro mencakup:
• Perkembangan Teknologi
Teknologi berperan dalam penentuan produk dan jasa yang
diproduksi, peralatan
yang digunakan dan bagaimana operasi akan dikelola
• Variabel-variabel ekonomi
Perlu dilakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan
harga
• Lingkungan Sosial-Kebudayaan
Mencakup kepercayaan,nilai,sikap,pandangan serta pola
kehidupan yang
dibentuk tradisi, pendidikan, kelompok
ethnis,ekologi,demografis,serta agama
dan kepercayaan dari masyarakat
• Variabel-variabel Politik-hukum
Pemerintah memainkan peranan sekaligus sebagai pencipta
kesempatan, pemberi
perlindungan, dan penetapan batasan
• Dimensi Internasional
Kekuatan Internasional berpengaruh melalui perkembangan
politik
dunia,ketergantungan ekonomi,penularan nilai-nilai dan sikap
hidup serta transfer teknologi.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER
Berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak social dan
ekonomi didepan pembulatan keputusannya. Tanggung jawab perusahaan itu
merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar